BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Kehidupan
manusia tidak lepas dari unsur-unsur makhluk hidup lain yang tak kalah
pentingnya. Dunia hewan dalam ilmu biologi disebut Kingdom Animalia. Kingdom Animalia
dibagi menjadi 9 filum yang sangat prnting dan melekat erat di dunia.
Dunia
hewan dibagi menjadi 2 macam, yaitu hewan vertebrata (hewan bertulang belakang)
dan hewan invertebrata (hewan tak bertulang belakang). Hewan invertebrata
dibagi menjadi 8 filum yaitu filum Protozoa, Porifera, Coelenterata,
Echinodermata, Mollusca, Platyhelminthes, Annelida, dan Arthopoda. Filum
Coelenterata masih dibagi lagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas Hydrozoa,
Schypozoa dan Anthozoa. Sangat banyak peranan filum-filum ini bagi kehidupan.
Tak terlebih juga filum coelentereta.
1.2
Rumusan masalah
Adapun
rumusan masalah dari pembuatan makalah ini antara lain :
1.
Apa pengertian
coelenterata ?
2.
Apa saja ciri
umum filum coelenterata ?
3.
Apa yang
termasuk klasifikasi dan ciri khusus masing-masing kelas dari filum
coelenterata serta bagaimana fisiologinya?
4.
Apa manfaat atau peranan filum coelenterata
bagi kehidupan ?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
1.
Untuk mengetahui pengertian coelenterata.
2.
Untuk
mengetahui ciri umum filum coelenterata.
3.
Untuk
mengetahui klasifikasi, ciri khusus masing-masing kelas serta fisiologi filum
coelenterata.
4.
Untuk
mengetahui manfaat filum coelenterata bagi kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Coelenterata
Phylum Coelenterata merupakan pylum hewan yang memiliki tubuh
sangat sederhana dan tiadak bertulang belakang (invertebrata). Istilah Coelenterata berasal dari bahasa Yunani dari kata “coeles”
yang berarti rongga dan “interon” yang berarti usus. Fungsi rongga tubuh pada
Coelenterata adalah sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler). Coelenterata
lebih dikenal dengan sebutan Cnidaria. Istilah Cnidaria berasal dari bahasa
Yunani dari kata “cnida” yang berarti penyengat karena sesuai dengan namanya
cnidaria yang memiliki sel penyengat. Sel penyengat terdapat pada tentakel yang
ada disekitar mulut. Contoh Coelenterata (hewan berongga) adalah ubur-ubur (Aurelia
aurita), hydra, dan anemon laut.
Jadi, Coelenterata adalah hewan yang memiliki rongga. Coelenterata
kebanyakan hidup di laut, hanya beberapa jenis yang hidup di air tawar.
Coelenterata termasuk metazoan yang bersifat diplobastik. Coelenterata disebut sebagai hewan sederhana karena jaringan
tubuhnya hanya terdiri dari dua lapis sel, yaitu sel internal dan eksternal. Diantara kedua
lapisan tersebut terdapat mesoglea. Habitatnya
di perairan dangkal, contoh : Hydra. Sedangkan di air laut contohnya : Obelia
dan ada yang melekat pada substrat dan terumbu karang (sesil) contohnya :
karang merjan, karang otak (meandrina). Dan ada yang motil (berpindah-pindah),
contohnya : anemon laut.
2.2
Ciri Umum Filum
Coelenterata
Coelenterata memiliki ciri khas dengan karasteristik
dari hewan seluruh hewan coelenterata, antara lain sebagai berikut :
a. Hewan
bersel banyak (multiseluler).
b. Hewan ini ada yang hidup berkoloni di
laut, misal ubur-ubur dan anemon. Namun, ada pula yang hidup soliter di air
tawar, contoh anggota dari kelas Hydrozoa.
c.
Hidupnya
bersifat polymorphisme atau metagenesis, terdiri atas bentuk polip dan medusa.
- Polip : berbentuk tabung,menetap pada suatu objek dan umumnya tidak berpindah tempat dan berkembang biak secara vegetatif.
- Polip : berbentuk tabung,menetap pada suatu objek dan umumnya tidak berpindah tempat dan berkembang biak secara vegetatif.
- Medusa
: berbentuk payung, hidup bebas, umumnya berkembang biak secara generatif.
d. Memiliki rongga gastrovaskuler yang berfungsi untuk mencerna makanan.
e. Tidak mempunyai kepala, anus, alat peredaran darah,alat ekskresi, dan alat
respirasi. Tetapi tubuhnya hanya memiliki satu lubang yang berfungsi sebagai
mulut sekaligus anus.
f.
Mempunyai mulut
yang dikelilingi tentakel.
g. Belum
mempunyai pusat susunan saraf sehingga sistem pernapasan dengan cara difusi
(seluruh permukaan tubuh), kecuali Anthozoa dan Sifonoglia.
h. Sistem
pencernaan makanan dilakukan secara intrasel dan ekstrasel.
i.
Jenis kelamin: monoecious atau
dioecious, larvanya disebut planula.
j.
Tubuhnya simetri
radial. Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan
beberapa bagian yang sama.
k. Merupakan hewan diploblastik : ektodermis (epidermis) dan endodermis
(gastrodermis),berfunfsi sebagai alat sekresi dan pencernaan makanan. Dianatara
kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea. Lapisan mesoglea bersifat non seluler
seperti agar-agar dan berfungsi sebaga tempat lalu lintasnya serabut saraf. Lapisan epidermis terdiri atas: sel epitel otot, sel interstisial, sel cnidocyte, sel kelenjar lendir, sel saraf
indera.
l.
Coelenterata
bersifat karnivora, makanan utamanya adalah crustacean, zooplankton dan
ikan kecil ataupun larva
Insekta.
m. Sistem gerak dilakukan oleh sel-sel epitelomuskuler yeng terdapat
pada lapisan ekstoderm dan pada bagian dasar gastrodermis .
n. Gerakan pada polip biasanya terbatas, merayap atau meliuk-liuk,
sedang pada medusa dapat berenang bebas.
o. Rangka tubuh Coelenterata mengandung zat kapur atau
zat kitin.
2.3
Klasifikasi
Filum Coelenterata
Berdasarkan bentuk yang dominan dalam siklus hidupnya,
Filum Cnidaria dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa,
dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa memiliki bentuk polip dan medusa,
pada Kelas Scyphozoa tipe medusa lebih dominan, sedangkan pada
Kelas Anthozoa hanya memiliki tipe polip saja. Berikut uraian masing-masing kelas
tersebut.
a. Kelas
Hydrozoa
Hydrozoa
merupakan kelas dari Filum Coelenterata. Hydrozoa berasal dari bahasa Yunani, “hydro”
artinya air, “zoon” artinya hewan sebagian besar hidup di laut, hanya sebagian
spesies yang hidup di air tawar. Menurut (Winarni.
2011) Kelas Hydrozoa berasal dari kata hydra, artinya hewan yang berbentuk
seperti ular. Umumnya berbentuk soliter atau berkoloni.Soliter berbentuk polip
dan koloni berbentuk polip dan medusa. Lebih sering ditemukan dalam bentuk
koloni polip sedankan dalam bentuk medusa jarang banyak ditemukan. Contohnya hydra
dan obelia.
ü Karakteristik
Hydrozoa
Contoh1.1: Hydra sp
Tubuhnya berbentuk seperti tabung
(panjang 5-10 mm, garis tengah kurang lebih 2 mm); hidup berbentuk polip;
permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan tempat melekatkan diri
disebut ujung aboral. Mulut dikelilingi oleh tentakel (setiap spesies tidak
sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7 buah tentakel, panjang 1-20 mm). Reproduksi
dilakukan secara aseksual (dengan pembentukan tunas) dan seksual (pembentukan
testes di bagian atas dan ovum di bagian bawah). Persatuan anatara spermatozoid
dengan ovum membentuk zigot, zigot akhirnya tumbuh menjadi individu baru.
Baik spermatozoid maupun ovum
dibentuk dalam satu tubuh sehingga disebut hermafrodit. Dinding tubuh terdiri
atas dua lapis (dipoblastik), yaitu lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam
(gastrodermis).
Struktur
tubuh Hydra
Lapisan luar (epidermis) tersusun
atas sel-sel kubus dan ditutupi dengan kutikula yang tipis serta transparan,
kecuali epidermis di bagian aboral.
1) Lapisan Luar (Epidermis)
Lapisan luar (epidermis) tersusun
atas lima buah tipe sel, yaitu:
a)
Sel epiteliomuskuler
Sel epiteliomuskuler berfungsi
untuk proteksidan kontraksi. Sel epiteliomuskuler pada ujung bebas melekat satu
dengan yang lain. Ujung yang melekat pada mesoglea mengandung beberapa serabut
kontraktil. Sel-sel epiteliomuskuler tersusun secara longitudinal (mengikuti
sumbu panjan tubuh, menonjol ke luar pada kedua belah sel, sehingga sel
tersebut berbentuk seperti huruf T.
b)
Sel interstitial
Sel interstitial bentuknya oval,
berukuran kecil, terletak di bagian dasar diantara sel-sel epiteliomuskuler.
Fungsi sel interstitial adalah (1) pembentukan knidoblast, (2)) pembentukan
tunas (bertindak sebagai sel formatif), (3) pembentukan sel-sel kelamin, (4)
regenerasi dan perbaikan sel-sel yang rusak.
c)
Knidoblast (sel jelatang)
Di dalam knidoblast terdapat
nematokist. Biasanya sel jelatang terletak antara sel-sel epiteliomuskuler,
tetapai sel jelatang yang terdapat dibagian tentakel terletak di dalam sel
epiteliomuskuler. Sel-sel epiteliomuskuler yang memiliki sel jelatang khusus
diberi nama sel induk semang atau sel baterai. Nematokist terdiri dari 4 tipe,
yaitu:
(1) Penetran:
mempunyai benang yang panjang , pada bagian pangkal terdapat 3 duri yang
panjang dan 3 baris duri.
(2) Volvent:
mempunyai benang yang pendek dan tebal.
(3) Streptilne
glutinant: mempunyai benang yang panjang dan duri kecil.
(4) Stereoline
glutinant: mempunyai benang yang lurus dan tidak berduri.
Penetran dan volvent berfungsi
untuk menangkap mangsa, sedang streptoline dan stereoline glutinant berfungsi
untuk membantu pergerakan.
d)
Sel sensori dan sel saraf
Sel sensori terutama terdapata pada
bagian tentakel dan knidoblast dan diantara sel-sel epiteliomuskuler. Sel-sel
saraf kurang lebih sama dengan multipolar neuron, terletak di bagian dasar
epidermis.
e)
Sel-sel sekresi kelenjar mukus
Sel-sel sekresi kelenjar mukus
terletak terutama pada bagian basal (ujung aboral) Hydra.
2) Lapisan Gastrodermis
Sel-sel yang terdapat pada lapisan
gastrodermis adalah:
a)
Sel epiteliomuskuler (disebut juga
sel-sel nutrisi, mempunyai flagel dan dapat membentuk pseudopodia).
b)
Sel-sel kelenjar (terletak diantara
sel-sel nutrisi, berfungsi menghasilkan enzim pencernaan).
c)
Sel-sel sensoris (sel-sel sensoris
pada lapisangastrodermis sama seperti di dalam lapisan epidermis tetapi
jumlahnya lebih sedikit).
d)
Sel-sel interstitial (jumlahnya
tidak banyak.
ü Sistem
Metabolisme
Hydra
bersifat holozoik, makanannya berupa Cyclops, Daphnia, larva insekta,
Annelida atau zooplankton lain. Zooplankton ditangkap tentakel dan
dilumpuhkan oleh nematikist, kemudian ditelan masuk kedalam ronggan
gastrovaskuler. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan
bantuan enzym tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar (pencernaan
ekstrasel). Sel-sel nutrisi membentuk pseudopodia dan menangkap zat-zat makanan
yang telah diolah secara ekstrsel. Makanan tadi dicerna lagi di dalam vakuola
makanan (pencernaan intrasel), kemudian zat-zat makanan diedarkan ke seluruh
tubuh secara difusi. Sisa-sisa zat metabolisme dan makanan yang tidak dapat
dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.
ü Sistem
Respirasi Dan Ekskresi
Belum memiliki organ khusus untuk
respirasi dan ekskresi, sehingga pada bagian basal (ujung aboral) banyak
penumpukan sisa-sisa ekskresi. Respirasi dan ekskresi dilakukan secara difusi
melalui seluruh permukaan tubuhnya.
ü Sistem
Reproduksi
Reproduksi dilakukan secara seksual
dan aseksual.
1)
Perkembangbiakan secara seksual
dilakukan dengan membentuk testes dibagian atas dan ovarium di bagian bawah.
Dalam reproduksi secara seksual beberapa spesies ada yang bersifat dioecius dan
ada juga yang bersifat monoecius (hermaprodit) kebanyakan Hydra bersifat
dioecious.
2)
Perkembangbiakan secara aseksual
dilakukan dengan pembentukan tunas pada dinding tubuhnya yang kemudian
melepaskan diri menjadi Hydra baru.
Contoh
1.2: Obelia
Obelia
merupakan coelenterata laut yang berkoloni. Bentuk kehidupannya dapat berupa
polip dan medusa. Obelia memiliki dua jenis polip, yaitu:
1)
Hydranth (merupakan polip yang
berfungsi untuk mengambil za-zat makanan. Hydranth terdiri atas bagian-bagian:
(1)tentakel, (2)mulut, (3)hipostom, dan
(4) hidroteka.
2)
Gonangium (merupakan polip yang
berfungsi untuk melakukan reproduksi, dimana dihasilkan medusa. Gonangium
terdiri atas: (1) gonopor, (2) gonotheka, (3) blastostil.
Rangka jernih di bagian luar
disebut perisark, menutupi jaringan lunak di bagian dalam disebut koenosark.
Medusa dilepaskan ke dalam air dan menjadi bentuk ubur-ubur yang dapat
berenang. Kemudian akan berkembang biak secara seksual. Persatuan antara sel
telur dengan sperma menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru.
ü Sistematika
Hydrozoa tidak memiliki stomodeum,
enteron tidak bersepta dan tidak bernematokist, mesoglea non seluler, medusa
biasanya kecil dengan velum, habitatnya air laut atau air tawar, hidup soliter
atau berkoloni, terdiri atas 3700 spesies.
b. Kelas
Scyphozoa
Scyphozoa
(dalam bahasa yunani, scypho = mangkuk, zoa = hewan) memiliki bentuk dominan
berupa medusa dalam siklus hidupnya. Medusa Scyphozoa dikenal dengan ubur-ubur.
Semuanya hidup di laut, terdapat 200 spesies.
Pada kelas ini, medusa dapat bertahan lebih
lama. Medusanya hidup di antara plankton sebagai ubur-ubur. Sebagian besar
hewan dari kelas ini hidup di pantai dalam bentuk polip selama hidupnya.
Contohnya Aurelia aurita.
ü Karakteristik
Scyphozoa
Bersifat
soliter, bermetagenesis (mengalami pergiliran keturunan antara fase polip
dengan fase medusa (fase medusa lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi
atau jarang sekali ditemukan). Bentuknya seperti payung yang tidak begitu
cembung, transparan, berdiameter berkisar 7,5-30 cm. Dari tengah-tengah
permukaan tubuh sebelah bawah (permukaan oral atau permukaan sub umbrella)
terdapat kerongkongan yang menggantung ke bawah yang disebut manubrium. Di
ujung distal manubrium terdapat lubang mulut. Setiap sisi atau sudut mulut
dilengkapi tangan mulut (4 buah). Rongga mulut bersambungan dengan manubrium
dan bermuara ke dalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan
4 buah kantung gastrik. Masing-masing kantung
gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal lengkap dengan nematokistnya
yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangasa. Dari kantung gastrik dapat
menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan saluran cincin yang ada di
tepian ubur-ubur.
ü Sistem
Pencernaan Makanan
Sistem
pencernaan makanan aurelia aurita terdiri atas pencernaan ekstrasel dan
intrasel. Pada pencernaan ekstrasel, zooplankton yang telah melekat atau
terkumpul di bawah tubuh akan di sapu oleh flagel yang selanjutnya akan
ditangkap oleh tangan mulut untuk dimasukkan ke dalam mulut. Bulu-bulu getar
yang menghiasi tangan mulut cukup selektif dalam hal memilih makanan. Bahan
makanan kemudian masuk ke dalam rongga gastrovaskuler melalui manubrium. Di
dalam rongga gastrovaskuler makanan yang belum mati akan dilumpuhkan oleh
nematokist, selanjutnya makanan dicerna dengan bantuan enzym yang dihasilkan
oleh sel-sel kelenjar.pada pencernaan intrasel, zat-zat makanan yang belum
berubah bentuk menjadi molekul-molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di
dalam vakuola makanan.
ü Sistem
Pernafasan Dan Ekskresi
Sistem
pernafasan dan ekskresi dilakukan secara langsung melalui seluruh permukaan
tubuh secara difusi-osmosis.
ü Sistem
Syaraf
Susunan
syaraf terdiri atas: (1) jaringan syaraf utama, (2) jaringan syaraf difus, dan
(30 delapan buah ganglia rhopalia.
ü Alat
Indera
Alat
indera terdiri atas: (1) tentakulokist/rhopalia, berfungsi untuk indera
keseimbangan, dan mengontrol ritme gerak mengembang-kempisnya badan payung pada
waktu berenang (2) oselli, berfungsi untuk membedakan gelap dan terang (3)
celah olfaktorius, berfungsi sebagai alat pembau untuk menyeleksi bahan-bahan
makanan.
ü Sistem
Reproduksi
Organ
kelamin terpisah. Proses fertilisasi terjadi di dalam rongga enteron betina.
Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan spermatozoid
selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam tubuh betina melaui mulutnya dan
berkembang menjadi larva berambut getar (planula). Dengan rambut getarnya,
planula ini akan mengembara kemudian mengikatkan diri pada suatu substrat di
dasar laut, pada saat itu rambut-rambut getarya lepas dan tumbuh menjadi polip
baru yang disebut skipistoma. Bila telah mencaopai ukuran maksimal (kl 12 mm)
skipistoma mengalami strobilasi (membelah secara transversal sehingga terbentuk
setumpukan ruas-ruas yang masing-masing berbentuk cakram). Selanjutnya
ruas-ruas strobila (ephyra) yang telah tua, yaitu terletak di bagian ujung
strobila melepaskan diri dan berenang-renang bebas untuk hidup secara mandiri
menjadi ubur-ubur/ medusa muda dan selanjutnya menjadi dewasa.
Daur hidup Aurelia aurita
c.
Kelas Anthozoa
Anthozoa berasal dari bahasa yunani, anthos =
bunga, zoon = hewan merupakan hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga.
Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau berkoloni dan tidak memiliki bentuk
medusa. Ada Anthozoa yang membentuk rangka dalam atau rangka luar dari zat
kapur, namun ada pula yang tidak membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada
Anthozoa bersekat-sekat dan mengandung nematosista.
Sel epitelial cnidaria pembangun koral mengeluarkan
dinding kalsium karbonat (CaCO3)dimana polip menyembunyikan dirinya.
Senyawa yang dikeluarkan polip inilah yang menjadi terumbu karang. Kelas
anthozoa terdiri atas 6.100 spesies. Anthozoa meliputi anemon laut, koral batu,
koral tanduk, bulu laut atau pena laut.
ü
Karakteristik Anthozoa
Anthozoa
merupakan Coelenterata yang memiliki bentuk tubuh menyerupai bunga.Dalam hidupnya
tidak memiliki medusa hanya berbentuk polip saja. Memiliki alat
pernafasan yang disebut sifonoglifa. Hidup dilaut dangkal secara soliter
atau berkoloni. Reproduksi secara seksual dan aseksual. Kelas ini
merupakan pembentuk anemon laut atau terumbu karang yang dapat menambah
keindahan pemandangan di laut.
Contoh:
Metridium marginatum
1)
Karakteristik
Metridium marginatum hidup di pantai
hingga kedalaman 99 m, airnya hangat dan jernih, melekatkan pada objrk tertentu
(batu karang, tumbuhan laut, bekas cangkok gastropoda, menguburkan diri
setengah tubuhnya pada pasir atau lumpur).
Tubuhnya
silindris, panjang 5 atau 7 cm, ada juga yang berukuran raksasa (1 m), radial
simetri. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama yaitu: (1) cakram pedal
(kaki), (2) kolumna/skapus/batang tubuh, dan (3) cakram oral (kapitulim).
Antara cakaram pedal dengan bagian skpaus dihubungkan olehbagianyang disebut
limbus, sedangkan antara bagian skapus dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh
bagian yang disebut kollar.
2)
Sistem pencernaan makanan
Sistem
pencernaan makanan dimulai dari mulut-stomodeum(kerongkongan)-rongga
gastrovaskuler. Disepanjang sisi stomodeum dilengkapi alur cincin bersilia yang
disebut siphonogliph. Alur ini merupakan jalan masuknya air ke dalam
koelenteron. Air dapat mengalir dari ruang yang satu ke ruang yang lainmelalui
celah yang disebut ostia. Di bagian bawah stomodeum berkembang menjadi bentuk
yang tebal disebut filamen pencernaan, di dalamnya mengandung sel-sel kelenjar
penghasil getah pencernaan yang mengandung enzym. Di dekat bagian dasar sistem
filamen ditemukan benang-benang akontia yang di dalamnya dilengkapi dengan
sel-sel kelenjar dan nematokist.
Sistem
pencernaan makanan dilakukan secara ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan
makanan secara ekstrasel, mangsa dilumpuhkan oleh nematokist. Dengan bantuan
tentakel, makanan ditarik ke dalam mulut, kemudian ke stomodeum, lalu ke rongga
gastrovaskuler. Didalam rongga gastrovaskuler makanan tersebut dicerna secara
ekstrasel dilakukan oleh enzym yang dikeluarkan oleh getah pencernaan.
Sari-sari makanan diserap oleh dinding gastrodermis, sedangkan bagian atau
partikel-partikel yang tidak dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.
3)
Sistem respirasi dan ekskresi
Sistem
respirasi dan ekskresi berlangsung secara difusi dan osmosis (belum memiliki
oragan khusus).
4)
Sistem gerak
Pada sitem
gerak anemon laut telah memperlihatkan bentuk gerak yang bervariasi, karena
sitem otot telah mengalami perkembangan lebih sempurna bila dibandingkan dengan
anggota kelas sebelumnya. Sistem otot terdapat pada bagian epidermis dan bagian
gastrodermis. Pada bagian epidermis (bagian tentakel = terdapat serabut
memanjang (longitudinal), pada bagian cakral oral = terdapat serabut radial.
Pada bagian gastrodermis terdiri atas serabut-serabut sirkular. Serabut-serabut
sirkular ini dijumpai pada bagian tentakel, cakramoral, skapus, dan cakram
pedal. Di bagian dinding kollar serabut sirkular ini menebal dan membentuk apa
yang disebut sphinkter.
5) Sistem syaraf
Susunan syaraf disebut syaraf difus
karena belum nampak danya susunan syaraf pusat. Sistem syaraf terdiri atas
pleksus epidermaldan pleksus gastrodermal, yang masing-masing tersusun atas
serabut syaraf dan sel ganglion yang besar. Pleksus tersebut makin intensif
terutama di bagian tentakel, diskus oral maupun stomodeum.
ü Daur
Hidup Anthozoa
Daur
hidup Anthozoa diawali dengan pembuahan. Pembuahan di luar terjadi di laut dan
pembuahan di dalam terjadi pada rongga gatrovaskular. Pembuahan tersebut menghasilkan
zygot. Zygot akan berkembang menjadi coeleblastula. Kemudian blastula akan
menjadi grastula dan akan menjadi larva planula yang akan berenang bebas.
Selama berenang akan terjadi pharink, hingga bentuknya seperti bola
bercilia. Kemudian akan menempel pada substrat. Setelah itu akan terbentuk
tentakel yang dikuti oleh tumbuhnya sekat.
2.4 Manfaat
Filum Coelenterata
Coelenterata
terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang merupakan komponen utama
pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang merupakan tempat
hidup beragam jenis hewan dan ganggang. Dua puluh lima persen ikan yang
dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu karang
sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di pantai sangat
bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah pengikisan pantai.
referensinya mana -__-?
BalasHapusmerit casino games | JAPANESE CASINO
BalasHapusWelcome to our site JAPANESE 샌즈카지노 CASINO, a place where you can win real 바카라 money! Experience our amazing casino games and win 메리트 카지노 big with our
How to Get to Betway Casino and How to Get
BalasHapusBetway 안성 출장마사지 Casino app for Android. Learn about 나주 출장마사지 sports betting, 여수 출장안마 gambling options, bonus offers, payment options, and how 여주 출장안마 to 충청남도 출장안마 claim your bonus.